Wisata Malang Terbaru yang Berada di Area yang Sama: Kebun Teh Wonosari Dan Candi Singosari

 5,370 total views,  7 views today

Wisata Malang Terbaru yang Berada di Area yang Sama: Kebun Teh Wonosari Dan Candi Singosari
Kebun Teh Wonosari Dan Candi Singosari 

SURYAMALANG.COM – Sebelumnya, sudah diulas mengenai lokasi wisata Malang terbaru dengan emandangan perkebunan.

Hari ini, tim SURYAMALANG.COM akan memberikan ulasan tentang rekomendasi obyek wisata Malang terbaru 2022 yang berada di lokasi yang sama yakni Kebun Teh Wonosari dan Candi Singosari.

Baik Kebun Teh Wonosari dan Candi Singosari sama-sama berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Deretan destinasi wisata Malang terbaru ini memiliki banyak fasilitas dan akses mudah dari Kota Malang.

Berikut ulasan selengkapnya yang dirangkum tim SURYAMALANG.COM:

1. Kebun Teh Wonosari

Kebun Teh Wonosari,  Lawang-Malang
Kebun Teh Wonosari, Lawang-Malang (Kompas.com)

Saat mengunjungi kebun teh wonosari, pengunjung bisa dengan puas menikmati pemandangan kebun teh seluas 528 hektare.

Tak hanya kebun teh, destinasi wisata Malang terbaru ini memiliki beragam aktivitas, seperti bersepeda, menjajal outbound, dan naik motor trail.

Kebun Teh Wonosari berlokasi di Bodean Putuk, Toyomarto, Singosari, Kabupaten Malang

Kebun Teh Wonosari ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII.

Jika ingin menikmati alamnya lebih lama, wisatawan bisa menginap di tempat ini.

Tersedia puluhan cottage yang bisa dipilih. 

Selain itu, mereka juga bisa menyaksikan langsung cara pengelolaan teh.

Pihak pengelola menyediakan objek wisata sekaligus edukasi tentang pengolahan teh serta tur kebun dan pabrik.

Kebuh Teh Wonosari juga dilengkapi wahana lainnya, seperti kolam renang, outbound, jalur trail, dan jalur gowes.

Lokasi

Kebuh Teh Wonosari beralamat di Lereng Gunung Arjuno, Kabupaten Malang.

Lokasinya sekitar 8 kilometer dari pintu keluar tol Lawang dan sekitar 26 km dari Kota Malang.

Sejarah

Kebuh Teh Wonosari berdiri sejak tahun 1875.

Kala itu, lahannya berfungsi sebagai kebun kina dan kopi.

Lalu, pada tahun 1910, kebuh tersebut beralih fungsi menjadi perkebunan teh oleh pemerintah Hindia Belanda.

Keistimewaan

x
Wisata Malang Terbaru Kebun Teh Wonosari, Banyak Aktivitas: Bersepeda, Outbound, Naik Motor Trail  

Kebuh Teh Wonosari dilengkapi juga dengan cottage untuk para pengunjung jika ingin menginap.

Ada juga hotel Rollaas yang berdiri di tengah hamparan tanaman teh.

Hotel tersebut terdiri dari 46 kamar.

Tarif per malamnya sekitar Rp375.000.

Ada pula camping ground yang dapat digunakan oleh pengunjung dengan harga Rp35.000 per orang.

Hari & Jam Operasional

Kebuh Teh Wonosari buka setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB.

Harga Tiket Masuk

Harga tiket masuk ke kebun teh tersebut sebesar Rp15.000 untuk hari kerja dan Rp20.000 khusus hari libur. 

2. Candi Singosari

Candi Singosari adalah salah satu peninggalan Kerajaan Singosari, yang dibangun pada era kepemimpinan Kertanegara pada tahun 1268-1292 silam.

candi singosari
candi singosari (Kompas.com)

Konon, candi setinggi 17 meter dengan luas bangunan 196 meter itu didirikan sebagai tempat pemujaan Kerajaan Singosari.

“Pascakeruntuhan era Kerajaan Singosari, candi ini hilang karena tertutup tanah. Sehingga yang tampak hanya semacam bukit,” ungkap Juru Pelihara Candi Singosari, Damanhuri, saat ditemui, Jumat (24/6/2022).

Damanhuri menyebut, ada dua kemungkinan kenapa saat itu Candi Singosari tertutup tanah. Yakni antara akibat bencana alam atau sengaja disembunyikan.

“Jika tertutup karena bencana alam, kemungkinan akibat letusan gunung berapi. Yakni Gunung Arjuna, saat masih aktif dulu,” tuturnya.

Kemudian, pada tahun 1803, bangunan candi itu ditemukan. Tepatnya pada era penjajahan Belanda di bawah pimpinan Gubernur Pantai Timur Laut Jawa, Nicolas Engelhard.

Saat pelaksanaan eskavasi, kondisi Candi Singosari rusak akibat akar-akar pohon yang tumbuh di atasnya.

“Pada tahun 1934 dilaksanakan renovasi candi, hingga selesai pada tahun 1937,” jelasnya.

Saat pertama kali direnovasi, candi Singosari sempat berganti-ganti nama, berdasarkan pemberian nama para arkeolog yang datang ke tempat itu.

“Warga sekitar awal mulanya menyebutnya Candi Cungkup. Kemudian datang seorang arkeolog memberinya nama Candi Cela,” ujarnya.

“Kemudian datang lagi arkeolog yang lain, memberinya nama Candi Menara, dan arkeolog yang terakhir datang menamai Candi Singosari, sampai sekarang,” imbuhnya.

Candi bercorak Hindu-Buddha itu berjarak sekitar sembilan kilometer dari pusat Kota Malang.

Jika wisatawan dari luar kota ingin berkunjung akan lebih mudah jika keluar dari Exit Tol Singosari.

Kemudian belok kanan ke arah Pasuruan, sekitar satu kilometer terdapat gang di kiri jalan. Dari gang itu pengunjung tinggal masuk dan mengikuti jalan lurus sekitar 0,5 kilometer.

Larangan Naik Candi Singosari

Di candi ini ada larangan naik ke badan candi kecuali bagi mereka yang melakukan wisata ritual. Di tangga candi ditulis “Dilarang Naik”.

Karena itu saat masuk ke pos untuk mengisi buku tamu, petugas akan memastikan tujuan wisatanya. Apakah wisata biasa atau wisata ritual. 

Kalau untuk wisata ritual boleh naik ke candi,” jelas Damanhuri, juru pelihara Candi Singosari pada suryamalang.com beberapa waktu lalu.

Ada larangan bagi wisatawan naik ke Candi Singosari kecuali bagi mereka yang melakukan wisata ritual. Tampak ada wisatawan baru keluar dari ruangan di candi itu usai melakukan ritual/doa.
Ada larangan bagi wisatawan naik ke Candi Singosari kecuali bagi mereka yang melakukan wisata ritual. Tampak ada wisatawan baru keluar dari ruangan di candi itu usai melakukan ritual/doa. (SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati)

Dikatakan, memang di candi ini kerap jadi lokasi ritual.

Saat suro biasanya dikunjungi orang-orang penganut kepercayaan. Selain itu juga didatangi penganut agama Hindu dari Bali.

Ia menceritakan pernah ada satu keluarga dari Bali berdoa di Candi Singosari.

Dikatakan, jika ditulisan tujuan wisata biasa namun kemudian naik ke candi untuk berdoa atau melakukan ritual, ia tak segan menegur. 

“Saya gak tahu kenapa tidak jujur,” jelasnya.

Larangan naik ke candi diberlakukan sejak masa pandemi. Sehingga selain bisa menjaga kondisi candi juga untuk menghormati agama lainnya.

“Pada 2019 masih boleh. Dari kementrian tidak membolehkan naik sebagaimana Candi Borobudur,” tandas Damanhuri. 

Candi ini didarmakan buat raja terakhir Singosari, Kertanegara.

Karena ada larangan naik ke candi, maka wisatawan hanya bisa melihatnya dari dekat atau jauh. Namun umumnya wisatawan datang untuk berfoto.

“Kalau lama kunjungan ya sebentar. Hanya buat foto-foto lalu keluar,” kata dia. 

Tapi jika ingin menikmati candinya juga bisa duduk dibawah pepohonan yang ada. Ada tempat duduk yang disediakan.

Selain itu di areal candi ada toilet dan papan informasi tentang candi.

Jika masih ingin bersantai, di luar candi banyak penjual kuliner. Ada rujak manis atau makanan lainnya. 

Juga ada kafe Latar Candi yang dilantai duanya bisa untuk melihat candi itu dari sisi samping. Jumlah wisatawan saat ini masih belum sebanyak sebelum pandemi.

Tentang asal wisatawan, selain dari luar negeri juga nusantara. Salah satu artis yang pernah mengunjungi candi ini adalah Luna Maya yang diposting di IG-nya.

Sumber: https://suryamalang.tribunnews.com/2022/09/18/wisata-malang-terbaru-yang-berada-di-area-yang-sama-kebun-teh-wonosari-dan-candi-singosari?page=all