Pulihkan Ekonomi Warga Perkebunan dan UMKM Cokelat, Bupati Ipuk Gandeng PTPN XII
1,064 total views, 1 views today
Bupati Ipuk Gandeng PTPN XII. ©2021 Istimewa
Merdeka.com – Upaya Pemkab Banyuwangi mendorong pemulihan ekonomi daerah dari dampak pandemi Covid-19 terus dilakukan. Kali ini, fokus sasaran ditujukan ke warga sekitar perkebunan dan UMKM olahan cokelat. Pemkab Banyuwangi pun memperkuat kolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara XII.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, kolaborasi dengan PTPN XII dilakukan untuk mendorong pemberdayaan warga sekitar perkebunan dan UMKM olahan cokelat sebagai mitra dari PTPN XII dalam mengembangkan komoditas tersebut di Banyuwangi.
“Warga yang mengelola perkebunan rakyat harus terus diberdayakan. Juga UMKM-UMKM olahan cokelat. Pemulihan ekonomi jika kita kerjakan bareng-bareng pasti lebih mudah dan cepat. PTPN XII sebagai bagian dari keluarga besar BUMN saya yakin bisa menjadi bagian penting dalam pemulihan ekonomi Banyuwangi,” kata Ipuk, Selasa (6/4/2021).
Ipuk telah bertemu dengan Direktur Utama PTPN XII Siwi Peni dalam Festival Doesoen Kakao yang digelar akhir pekan lalu. Doesoen Kakao merupakan destinasi “rumah coklat” yang berada di Perkebunan Kendeng Lembu, Glenmore, Banyuwangi.
Banyuwangi sendiri telah dikenal lama sebagai salah satu penghasil cokelat terbaik dunia, dan Perkebunan Kendeng Lembu adalah salah satu penghasil cokelat unggulan. Kakao dari Banyuwangi, sebagai bahan baku cokelat, telah rutin dikirim ke sejumlah negara, mulai dari Jepang, Jerman, Perancis, Italia, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya.
Selama ini cokelat Banyuwangi lebih banyak dikirim untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Kini selain ekspor, bahan baku dari perkebunann di Banyuwangi juga dioptimalkan untuk untuk kebutuhan UMKM olahan cokelat.
Ipuk mengapresiasi kini mulai tumbuh UMKM olahan cokelat. Ini terlihat dari berbagai olahan cokelat baik minuman maupun makanan yang tersaji di berbagai pusat oleh-oleh maupun di sekitar destinasi wisata.
“Promosi kita terus berjalan. Ke depan juga diharapkan ada kreasi-kreasi baru dari produk berbahan cokelat Banyuwangi,” kata Ipuk.
Festival Doesoen Kakao sendiri dimeriahkan berbagai acara, seperti ajang bersepeda menyusuri kebun kakao milik PTPN XII dan lomba Tari Gandrung. Selain itu, puluhan pelaku UMKM menyuguhkan kuliner berbahan dasar cokelat.
Direktur PTPN XII, Siwi Peni, mengatakan pihaknya siap mendukung pemberdayaan masyarakat Banyuwangi sebagai bagian pemulihan ekonomi lokal.
“Termasuk dari sisi pariwisata, kami sangat mendukung. Mulai sekarang kita harus mempersiapkan diri. Terlebih pasca pandemi ke depan, masyarakat diperkirakan akan berbondong-bondong ke tempat wisata setelah berlama-lama di rumah saja. Nah, persiapan itu harus dimulai dari sekarang dan sematang mungkin,” ujarnya.
“Festival Doesoen Kakao ini sebenarnya bentuk komitmen negara untuk kembali menggerakkan ekonomi nasional. Termasuk mengangkat kembali pamor kakao asal Glenmore,” ujarnya.
Peni lalu membeberkan rencana pengembangan titik-titik wisata baru di area PTPN XII. Dia optimistis potensi kawasan perkebunan di Banyuwangi bisa menjadi destinasi yang menarik. Salah satunya, dia menyebut opsi taman bunga untuk dikembangkan di kawasan Selatan Banyuwangi tersebut. (*) [hrs]