Keren! Aliran Air Terjun Bondowoso Ini Bak Ditelan Bumi
8,340 total views, 1 views today
Bondowoso – Air terjun dengan warna putih dan aliran yang tampak selembut kapas mungkin sudah lazim. Namun, aliran air terjun Bondowoso ini malah tampak ditelan bumi.
Air terjun itu terletak tak jauh dari Kebun Blawan milik PTPN XII. Secara administrasi ada di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso. Air terjun ini juga jamak disebut Air Terjun Blawan.
Bahkan, sebagian masyarakat malah kerap menyebut sebagai air terjun ditelan bumi. Karena tak ada yang mengetahui kemana air terjun ini jatuh, juga dimana dasarnya. Pun di dinding tebing sekitarnya tampak berlumut tipis lembut layaknya permadani.
Air Terjun Blawan di Bondowoso. Foto: Chuk Shatu W |
Jika dilihat dari tempat yang sering digunakan untuk menikmati viewnya, air terjun ini tampak hanya memiliki ketinggian sekitar 10 meter. Namun, dasar tempat air terjun itu jatuh diperkirakan mencapai puluhan hingga lebih seratusan meter.
Tak hanya itu, air terjun tersebut juga berwarna kekuningan. Sebab, sungai yang ada jadi muasal air terjun ini memang bercampur belerang yang berasal dari aliran Kawah Ijen lalu mengalir ke sungai asam dan menyatu hingga menjadi air terjun Blawan tersebut.
Air terjun Blawan ini berada satu komplek dengan Air Panas Blawan dan merupakan muara dari semua sungai yang ada di wilayah Kecamatan Ijen. Semua jadi satu di sungai ini menjadi air terjun, mengalir ke wilayah Asembagus, Situbondo dan berakhir di pantai Utara Jawa atau Selat Madura.
Air terjun ini berwarna kekuningan dan konon terasa hangat. Karena merupakan muara sungai berasal dari 19 sumber mata air panas yang berada di komplek Air Panas Blawan dan sekitarnya di wilayah Kecamatan Ijen.
Pada masa liburan, terutama saat weekend air terjun yang lokasinya tak jauh dari komplek pemandian Air Panas Blawan ini selalu ramai dikunjungi wisatawan yang datang ke Bondowoso baik domestik maupun mancanegara.
Tempat ini biasanya selalu jadi destinasi pilihan wisatawan usai naik ke Kawah Ijen. Mereka selalu memanfaatkan air panas di pemandian untuk berendam, menghilangkan penat sehabis mendaki ke Ijen. Sebelumnya, tentu terlebih dulu menikmati indahnya ‘air terjun ditelan bumi ini.’
Salah seorang pengunjung asal Bandung, Arrayan (35), mengaku jika dirinya selalu menyempatkan diri mampir di air terjun dan air panas di Blawan tersebut. Untuk sekadar berendam di pemandian air panas.
“Tubuh bisa jadi fresh lagi. Setelah naik Ijen, lalu berendam air panas. Mungkin karena airnya mengandung belerang. Bisa menghilangkan penat,” ujar Arrayan.
Air terjun Blawan juga merupakan geosite dalam Ijen Geopark. Sebab, geosite ini memiliki aspek geologi panas bumi, mineralogi, dan struktur. Terdapat 19 mata air panas dengan suhu 30 50°C dan suhu lebih rendah.
Kandungan airnya tergolong netral dengan pH=6,4. Persebaran mata air panas di geosite ini berdasarkan adanya struktur patahan (sesar) yang terletak di ujung utara Kaldera Ijen berupa Air Terjun Blawan.
“Air terjun blawan ini memang satu komplek dengan pemandian air panas. Itu merupakan salah satu geosite yang kami ajukan ke UNESCO sebagai Ijen Geopark,” jelas Arif Setyo Raharjo, Ketua Pengurus Harian Ijen Geopark Bondowoso.