Rayakan Hari Ibu, Puluhan Perempuan Pekerja Perkebunan Ikut Beauty Class
18 total views, 18 views today
Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember mendatang, Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PTPN XII dan Manajemen PTPN I Regional 5 menggelar serangkaian kegiatan dengan tajuk “Growing Together For Enhancing Performance”.
Ketua Umum SPBUN PTPN XII Muchammad Hatta, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang khusus bagi pekerja perempuan yang umumnya bekerja di unit kebun PTPN I Regional 5.
“Kami ingin membahagiakan para pekerja perempuan PTPN I Regional 5 di Hari Ibu ini melalui kegiatan pemberian apresiasi, beauty class serta webinar sebagai rasa terima kasih atas dedikasinya baik di rumah maupun di tempat kerja,” ungkap Hatta, Kamis (19/12).
Kegiatan beauty class diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari nominator apresiasi pekerja perempuan, anggota NWLF serta perwakilan dari IKBI.
Dian Yanuar Roffana Kepala Bagian SDM dan selaku Dewan Pembina NWLF PTPN I Regional 5 menyampaikan bahwa kegiatan groming “Beauty Class” ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tentang make up yang benar dan diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan ilmu baru bagi seluruh peserta.
Salah satu peserta beauty class Lucy Crishna Prasetyo, yang sehari-hari bekerja sebagai petugas laboratorium/cupping test Kebun Bantaran, Blitar, mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini.
“Ini pertama kalinya kami mengikuti acara beauty class. Awalnya saya tidak percaya bisa ikut sebagai nominator dan juga diberikan pelatihan tentang make up. Dengan keterampilan ini, saya tertarik untuk mengembangkan usaha kecil-kecilan, seperti membuka salon di rumah,” ungkap Lucy.
Lucy menambahkan bahwa program ini membuktikan kepedulian perusahaan terhadap karyawannya dan memotivasi perempuan untuk lebih memperhatikan penampilan serta mengembangkan kemandirian ekonomi.
Senada dengan Lucy, Vety Veronica, peserta pelatihan dari Kantor Regional 5, turut memberikan tanggapannya.
“Biasanya pekerja kebun itu lebih dikenal jarang dandan atau pakai make up. Dengan adanya beauty class ini, semangat untuk tampil cantik jadi tumbuh. Ini penting karena wanita itu harus tetap cantik dan menjaga penampilan, di mana pun berada,” ujar Vety.
Vety berharap keterampilan yang diperoleh bisa menjadi bekal usaha sampingan.
“Pekerjaan di kebun kan biasanya pagi sampai siang. Setelah itu, bisa buka salon kecil atau jadi Make Up Artist (MUA) untuk acara seperti wisuda. untuk menambah pendapatan dan mendorong kemandirian,” tuturnya.
Lebih lanjut, Vety berharap kegiatan pelatihan di masa depan dapat diperluas.
“Tidak hanya make up, tetapi juga pelatihan menjahit, menjadi MC, atau keterampilan lain yang bisa dikembangkan di kebun. Jadi selain mendapat penghasilan dari pekerjaan kebun, kami juga bisa mandiri sebagai wirausahawan,” tambahnya.
Selain itu, kegiatan yang juga diinisiasi oleh Nusantara Women Leadership Forum (NWLF) PTPN I Regional 5 dan Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) ini memiliki tujuan untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka serta bentuk kepedulian SPBUN PTPN XII dan Manajemen PTPN I Regional 5.
Hatta, menegaskan bahwa para peserta diharapkan nantinya dapat menularkan keterampilan yang diperoleh kepada rekan-rekan di unit kerja masing-masing.
“Peserta yang ikut diharapkan bisa menularkan keterampilan ini kepada rekan-rekannya di unit kerja masing-masing. Dengan begitu, akan ada dampak positif yang meluas di lingkungan kerja,” jelas Hatta.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, peserta juga mengikuti kunjungan wisata sejarah ke Kota Lama Surabaya.
Dalam kunjungan ini, para peserta naik kendaraan wisata Toer Wagen sambil mengenakan kebaya, yang menambah nuansa klasik dan elegan.
Para peserta diajak berkeliling kawasan Kota Lama untuk mengenal lebih dekat sejarah dan arsitektur peninggalan masa kolonial. Selain menambah wawasan sejarah, kegiatan ini juga menjadi momen rekreasi yang membahagiakan dan mempererat kebersamaan di antara para pekerja perempuan.
Luckie Widya Yulianti, salah satu peserta dari Kebun Kalikempit, Banyuwangi menyatakan, “Pengalaman naik Toer Wagen dengan kebaya di kawasan Kota Lama sangat berkesan. Kami bisa menikmati suasana tempo dulu dan belajar sejarah Surabaya dengan cara yang menyenangkan.”
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi ajang refreshing sekaligus sarana edukasi yang memperkaya wawasan para peserta.
Seluruh rangkaian kegiatan Hari Ibu tahun ini mencakup pemberian apresiasi pekerja perempuan, groming beauty class, webinar dan kunjungan rekreasi ke Kota Lama Surabaya bagi para nominator berjalan sesuai rencana.
Diharapkan kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin dengan target tiga hingga empat kali pelatihan dalam setahun.
“Kami ingin memastikan program ini berkelanjutan agar pekerja perempuan di lingkungan perkebunan memiliki bekal keterampilan yang bermanfaat,” pungkas Hatta.