Potensi Wisata Sejarah di Kebun Teh Wonosari, Lokasi Ini Diyakini Petilasan Tunggul Ametung
1,529 total views, 2 views today
SURYA.CO.ID, BATU – Kebun Teh Wonosari juga menyimpan potensi wisata sejarah.
Di perkebunan ini, terdapat petilasan Tunggul Ametung.
Petilasan ini ditemukan oleh seorang warga sekitar beberapa tahun lalu.
Manager Kebun Wonosari, Khubul Wathoni Ahsani T menceritakan, beberapa tahun lalu ada warga sekitar yang mengaku menerima petunjuk dalam mimpinya.
Kemudian warga tersebut mencari lokasi itu berdasarkan petunjuk dalam mimpinya.
“Kita ketahui, Kerajaan Singosari ada di Kecamatan Singosari. Di sini ada petilasan Tunggul Ametung. Sehingga bisa jadi wisata sejarah kerajaan juga. Jadi ada warga yang mendapatkan petunjuk dalam mimpinya. Kemudian mencari lokasi tersebut seperti petunjuk dalam mimpi,” ungkap Ahsani.
Setelah ditemukan, tempat itu dirawat dan digunakan untuk berdoa.
Ahsani mengatakan ada beberapa warga yang pernah datang dan minta sesuatu di situ, tapi kemudian ritual itu tidak diperbolehkan lagi.
“Di situ tempat untuk menenangkan diri atau berdoa. Selain itu ada sejumlah bangunan heritage di kawasan Kecamatan Lawang. Mulai dari sejarah membangun perkebunan, hotel pertama kali di Malang, juga sarana kereta api,” ujarnya.
Pihak PTPN XII sedang mendalami tempat yang diyakini sebagai petilasan Tunggul Ametung tersebut.
Perlu ada kajian sejarah yang kuat dan akurat sehingga kebenaran informasinya dapat dipertanggungjawabkan.
“Jadi kabarnya itu tempatnya Tunggul Ametung berkontemplasi, namun kemudian dibangunkan seperti makam,” paparnya.
Untuk masuk ke kawasan Petilasan Tunggul Ametung, ada jalan setapak yang bisa dilalui dengan jalan kaki.
Jaraknya sangat dekat dengan perbatasan perkebunan.
“Kendaraan tidak bisa masuk, hanya jalan kaki. Jaraknya cukup dekat dengan kebun, sekitar 100 meteran,” paparnya.
Sekadar informasi, berdasarkan catatan sejarah, Tunggul Ametung adalah penguasa Tumapel yang merupakan bagian dari Kerajaan Jenggala dulunya.
Tumapel diyakini berada di kawasan sekitar Kecamatan Singosari saat ini.
Dalam naskah Pararaton yang dibuat setelah era Kerajaan Kadiri dan Singasari, terdapat nama Tunggul Ametung di dalamnya.
Dalam banyak cerita, Tunggul Ametung memperistri Ken Dedes setelah berhasil menculiknya dari Mpu Purwa.
Mpu Purwa yang marah mengutuk Tunggul Ametung.
Kutukan itu berbunyi bahwa Tunggul Ametung akan mati oleh keris.
Kutukan itu terbukti nyata ketika Tunggul Ametung dibunuh oleh pengawalnya sendiri bernama Ken Angrok dengan keris buatan Mpu Gandring.
Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung, Ken Angrok menjadi penguasa Tumapel dan merebut istri Tunggul Ametung yakni Ken Dedes.
Selanjutnya, Ken Angrok mendirikan Kerajaan Singasari.