Kunjungan Kerja Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Ke Kebun Kopi dan Tebang Perdana Tebu PTPN I

 256 total views,  1 views today

Bondowoso (1/6) – Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko KBUMN, Nawal Nely, bersama Asdep Manajemen Risiko dan Kepatuhan KBUMN Dwi Ary Purnomo, Asdep Industri Perkebunan dan Kehutanan.

KBUMN Faturohman, Direktur Utama PTPN III (Persero), M Abdul Ghani serta Direktur Utama PTPN I Teddy Y. Danas menggelar kunjungan kerja ke Kebun kopi Kalisat Jampit milik Regional 5 PTPN I dalam rangka monitoring peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui program operational excellence.

Nawal Nely, saat mengunjungi pembibitan kopi dalam kesempatan kali ini berharap bahwa produktivitas komoditas kopi akan mampu menaikkan kinerja PTPN grup.

”Saya sangat senang sekali dapat melihat daerah pembibitan kopi PTPN karena pembibitan merupakan suatu tanda pertumbuhan, Besar harapan kami produksi tahun 2024 keatas PTPN I bisa mencapai closing 1 ton dari
lahan yang sudah dioptimalkan” tambahnya.

Dalam lawatan ke kebun Kalisat Jampit, M. Abdul Ghani mengatakan bahwa dengan produksi kopi arabika yang baik pada panen tahun ini diharapkan juga didukung dengan harga yang bagus.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN I menyampaikan bahwa pembibitan kopi ini adalah bentuk upaya PTPN I dalam memaksimalkan produktivitas. “Kami berharap agar hasil dari bibit kopi ini dapat menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi sesuai dengan permintaan pasar hingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kopi” ucap Teddy Y. Danas.

Kegiatan dimulai dari paparan dari Region Head Regional 5, Winarto, site visit pembibitan kopi di afdeling Krepekan, dilanjutkan melakukan panen kopi bersama karyawan petikan kopi, meninjau pabrik pengolahan kopi dan diakhiri dengan meninjau dan melakukan proses cup taste kopi arabika.

Kunjungan kerja ini merupakan salah satu program kegiatan monitoring peningkatan efisiensi dan produktivitas pasca aksi integrasi PTPN Group.

Keesokan harinya pada rangkaian kunjungan kerja yang sama, Rombongan mengunjungi Kebun Rojopolo milik Regional 4 PTPN I.

Musim panen tebu tahun 2024 di lingkungan PTPN I (Subholding Supporting Co) Regional 4 telah dimulai. Mengawali musim panen, Region Head PTPN I Regional 4 Subagiyo lakukan panen perdana bersama Kementerian BUMN (KBUMN) di Kebun Rojopolo, HGU Lumajang pada Minggu (2/6).

Dalam kegiatan tersebut, Subagiyo memaparkan beberapa langkah strategis PTPN I Regional 4 dalam rangka mencapai target program 8 ton gula/ha (P8T). “Untuk mencapai target P8T dan mendukung Swasembada
Gula Nasional, kami menerjemahkannya dengan upaya pencapaian target produktivitas tebu 100 ton/ha. Untuk itu sejumlah langkah strategis pun terus kami upayakan, salah satunya melalui penerapan agroinput tepat waktu serta perbaikan water management system,” terangnya.

Subagiyo juga menjelaskan, bahwa secara khusus kebun Rojopolo HGU Lumajang PTPN I Regional 4 justru mampu melampaui dua kali lipat dari target produktivitas yang ditetapkan. “Secara taksasi, target
produktivitas kebun Rojopolo HGU Lumajang berpotensi menyentuh angka 233,4 ton/ha dengan rendemen 8% dan proyeksi produktivitas gula mampu berada di angka 18,6 ton/ha,” imbuhnya.

Mengetahui hasil panen tebu PTPN I Regional 4 tersebut, Nawal Nely pun menyampaikan harapannya. “Melihat hasil panen tebu hari ini dari kebun Rojopolo dimana yield per hektarnya sudah dua kali lipat sebelum tahun 2020, tentu kita memiliki harapan besar kepada PTPN untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam merealisasikan target kita di Kementerian BUMN maupun pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan,” ujarnya pasca lakukan panen perdana. Ia juga berpesan kepada tim manajemen kebun PTPN I Regional 4 untuk tetap mengupayakan yang terbaik dalam menghadapi setiap tantangan operasional ke depannya. “Besar harapan kami, dari best management yang ditempatkan di sini untuk senantiasa keep up the good work, tantangan ke depan masih ada, variasinya masih banyak. Tapi saya optimistis, kalau sudah mampu melalui yang sebelumnya, harusnya ke depan dapat jauh lebih cepat dan lebih baik,” imbuhnya.

Sementara menurut Direktur Utama Holding Perkebunan Abdul Ghani, jika tahun ini produktivitas 8 ton gula/ha dapat tercapai, maka akan ada peningkatan target untuk tahun berikutnya.

“Pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada PTPN sebagai backbone untuk Swasembada Gula Nasional. Tetapi bukan hanya fokus pada peningkatan produktivitas di kebun tebu milik kita saja, tapi juga
perlu bersama-sama petani membangun ekosistem kolaborasi yang saling asah, asih, dan asuh, sehingga petani juga bisa meningkatkan produktivitasnya minimal 8 ton gula/ha,” terang Ghani.

Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Presiden No.40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati, sebagai bagian dari PTPN Group, PTPN I
Regional 4 berkomitmen kuat untuk merealisasikan ketahanan pangan dan energi khususnya terkait percepatan Swasembada Gula Nasional 2030 dengan terus mengupayakan perbaikan drainase, peningkatan kualitas pengairan, hingga melakukan masa tebang di tingkat kemasakan yang optimal. (Corporate Communication).

Leave a Reply

Your email address will not be published.