Menilik Rumah Tempo Dulu Peninggalan Meneer Belanda di Lereng Gunung Raung

 3,291 total views,  1 views today

Guest House peninggalan Meneer Belanda di lereng Gunung Raung Bondowoso
Guest House 1927 Jampit peninggalan Belanda (Foto: Chuk S Widharsa/detikJatim)

Bondowoso – Sebuah bangunan peninggalan zaman Belanda berdiri gagah di lereng Gunung Raung, Bondowoso. Selain tampak eksotis, menilik arsitektur bangunan ini seolah berada di negara Eropa. Seperti apa ya?
Berada di atas ketinggian, bangunan berlantai dua ini terkesan kokoh dan mentereng bak istana. Meski begitu, struktur fisik bangunan tak semuanya terbuat dari tembok, namun juga dipadu dengan kayu.

Bangunan yang berdiri di lahan sekitar 2 hektar ini bernama Guest House 1927 Jampit. Guest House ini dibangun sebagai graha peristirahatan para meneer Belanda dan keluarganya di perkebunan itu.

Guest House 1927 Jampit terletak di afdeling Jampit, Kebun Kalisat/Jampit, PTPN XII. Secara administratif, rumah tempo dulu ini masuk Desa Jampit Kecamatan Ijen, Bondowoso.

Guest House peninggalan Meneer Belanda di lereng Gunung Raung Bondowoso
Guest House peninggalan Meneer Belanda di lereng Gunung Raung/Foto: Chuk S Widharsa

Data yang dihimpun dari berbagai sumber, rumah ini dibangun sekitar tahun 1927. Seiring dengan masa kejayaan Belanda dalam mengelola perkebunan kopi arabica di daerah yang terletak di lereng Gunung Raung itu.

Setelah Belanda hengkang dari Indonesia pascakemerdekaan, bangunan tersebut lantas dimiliki oleh PTPN XII. Bangunan ini sempat jadi rumah dinas sinder atau kepala bagian di afdeling tersebut.

Meski sederhana, desain interior Guest House 1927 Jampit terbilang sangat unik. Mulai dari teras rumah, hingga kamar. Bahkan di dalam rumah, ada ruangan yang berfungsi sebagai ruang santai. Di sini terdapat perapian ala rumah di Eropa.

Perapian ini memang cocok berada di rumah tersebut. Karena, di kawasan yang terletak di ketinggian sekitar 1.700 mdpl ini memiliki hawa dingin. Pada bulan tertentu, suhunya mencapai hingga 1 hingga 3 derajat celcius. Sehingga perapian sangat berfungsi membantu mengusir hawa super dingin tersebut.

Guest House peninggalan Meneer Belanda di lereng Gunung Raung Bondowoso
Guest House peninggalan Meneer Belanda di lereng Gunung Raung Bondowoso/Foto: Chuk S Widharsa

Tak hanya itu, Guest House 1927 Jampit dilengkapi taman luas di halaman depan. Lengkap dengan bunga beraneka warna. Pun rumput-rumput yang terawat dengan apik dan eksotis.

Saat ini, Guest House 1927 Jampit dikelola oleh PTPN XII Kebun Kalisat/Jampit. Bangunan ini dimanfaatkan sebagai homestay yang dapat disewa oleh umum.

Harga sewa guest house ini sebesar Rp 2.250.000 per malam. Termasuk breakfast untuk 20 orang. Di dalamnya, terdapat 4 kamar dengan masing-masing kamar berisi 2 tempat tidur.

“Hitungannya kami terapkan per unit. Bukan per kamar,” jelas Asisten Afdeling Jampit, Achmad Aunurrofik, saat berbincang dengan detikJatim di Jampit, Senin (14/3/2022).

Guest House peninggalan Meneer Belanda di lereng Gunung Raung Bondowoso
Guest House peninggalan Meneer Belanda di lereng Gunung Raung Bondowoso/Foto: Chuk S Widharsa


Biasanya, imbuh dia, homestay ini dipakai rombongan dari perusahaan atau lembaga, serta komunitas dan perhimpunan. Mereka biasanya mengadakan acara seperti outbond dan lainnya.

“Paginya biasanya para tamu itu keliling menikmati suasana alam sekitar. Mulai menikmati suasana kebun kopi, sayur mayur, bunga, dan sosial masyarakat di kawasan ini,” ujar Aunurrofik, yang juga penanggungjawab pengelolaan guest house itu.

Bahkan, tempat ini juga kerap dikunjungi wisatawan yang datang langsung dari Belanda. Mereka yang datang ke Guest 1927 Jampit kebanyakan warga Belanda yang sudah lanjut usia.

“Mungkin mereka itu bernostalgia. Ada yang merasa punya ikatan emosional dan histori dengan rumah itu. Atau mendapat cerita dari para leluhurnya di Belanda sana,” pungkas Achmad Aunurrofik.

Sumber: https://www.detik.com/jatim/budaya/d-5981935/menilik-rumah-tempo-dulu-peninggalan-meneer-belanda-di-lereng-gunung-raung