Cokelat Terbaik di Dunia Ada di Banyuwangi, Bukan Hanya di Belgia! Jadi Rekomendasi Oleh-oleh Kota Gandrung
6,748 total views, 1 views today
JemberNerwork.com – Hampir setiap orang di seluruh dunia menyukai cokelat.
Selama ini cokelat terbaik selalu diidentikkan dengan negara- negara seperti Belgia dan Swiss.
Namun siapa sangka ternyata salah satu cokelat terbaik di dunia juga ada di Indonesia, tepatnya di Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Perkebunan ini menghasilkan Kakao Edel atau biasa disebut Kakao Mulia yang memiliki kualitas unggul hingga diekspor ke berbagai negara seperti Swiss, Jerman, Perancis, Amerika, Italia, Malaysia, Inggris, dan berbagai negara lainnya.
Hal ini kemudian ditunjang dengan letaknya yang berada di ketinggian 350 meter dari permukaan laut (mdpl) dengan suhu rata-rata 20-27 derajat celcius.
Oleh karenanya sejak 2016 lalu, Pemerintah Kabupaten banyuwangi bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) mulai mengembangkannya menjadi Agrowisata dengan nama “Doesoen Kakao“.
Saat mengunjungi wisata ini, pengunjung dapat mengambil paket wisata Edukasi, dengan harga masing-masing untuk pelajar/mahasiswa sebesar Rp25.000, turis lokal biasa seharga Rp35.000, dan turis asing/mancanegara seharga Rp55.000.
Kemudian setiap kendaraan pengunjung juga dikenakan biaya untuk sepeda motor sebesar Rp2.000, mobil Rp5.000 dan bus sebesar Rp15.000.
Harga tersebut tergolong murah karena pengunjung dapat menikmati berkeliling menikmati keindahan kawasan wisata menaiki shuttle car.
Selain itu, pengunjung juga dapat mempelajari budidaya kakao, mulai dari pembibitan, panen, penjemuran, hingga proses pengolahan biji kakao menjadi produk cokelat siap saji di pabrik pengolahan kakao di lokasi wisata.
Pengunjung juga dapat mengikuti sejarah perkembangan cokelat di Indonesia, khususnya di Kabupaten Banyuwangi melalui Gallery Coklat.
Setelah berkeliling, pengunjung dapat menikmati kuliner khas Doesoen Kakao dengan kualitas cokelat terbaik dunia, yakni aneka olahan cokelat di Café Coklat sambil menikmati patung berbentuk air mancur cokelat yang berada di depan kafe.
Ada yang unik dari kafe ini. Tempat ini dulunya ialah bangunan Belanda yang digunakan sebagai rumah sinder atau kepala kebun.
Tepat di belakang kafe, pengunjung juga dapat menikmati kuliner khas Banyuwangi dan menyantap camilan di Food Court Doesoen Kakaoditemani gemercik air di kolam pembibitan ikan di dekatnya.
Untuk sampai di Doesoen Kakao, pengunjung dapat mengikuti arahan dari Google Maps dengan keyword Doesoen Kakao, atau dengan klik tautan ini!
Tak usah khawatir dengan penginapan. Doesoen Kakao juga memiliki tempat penginapan yang dapat ditempati.
Pengunjung wisata Doesoen Kakao yang berasal dari luar kota juga dapat menginap di homestay yang telah disiapkan oleh pengelola, tentu dengan biaya terjangkau.
Setidaknya ada 12 kamar yang terdiri atas 3 kamar VIP seharga Rp.350.000 umtuk dua orang dan 9 kamar standar dengan harga Rp250.000 untuk dua orang.
Lebih menariknya lagi, beberapa dari bangunan penginapan itu adalah peninggalan rumah tinggal orang Belanda saat mengelola perkebunan itu.
Bentuk arsitektur bernilai seni tinggi tetap dipertahankan seperti aslinya sehingga keontetikan saat menginap di Doesoen Kakao dalamnya sangat terasa. ***